2nd Identic (Indonesian Medical Scientific Competition). Kalau diminta pilih moment lomba yang berkesan, lomba ini merupakan salah satu yang terbaik dari sejumlah lomba dan kegiatan yang pernah ku ikuti. Alasannya sederhana saja, mereka mampu menyediakan makanan tanpa ayam bagi saya. Pelayanan LO jangan ditanya.. totalitas tanpa batas, hampir sama dengan LKTM Unhas 2014, bedanya kalau ini kami membayar biaya registrasi per orang 600k, sementara LKTM Unhas full gratis.
sedikit bercerita bagaimana kami sanggup sampai disini (terutama bagaimana seorang mahasiswa perikanan masuk dalam kompetisi medis.. aneh but, you’ll never know the ending :3). berawal dari chating fb tanggal 10 oktober saya kepada Prisma Andita P yang berkata ingin mengikuti identic namun tak kunjung eksekusi proges. akhirnya saya mengambil inisiasi untuk mengajak diskusi dan mengkaji tema lomba ini dengan Prisma Andita P menghubungi Kiki AC untuk tindak lanjut dan pembentukan kelompok.
Setelah beberapa kali diskusi kami akhirnya memutuskan mengambil tema pertama yang ada hubungannya dengan kajian epidemiologi (jangan kira walau saya mahasiswa perikanan saya tak paham masalah beginian). kami pun akhirnya membuat konsep untuk menanggulangi penyebaran penyakit menular melalui media prom kes berbasis ICT. Dengan bantuan bu ira dari FKM akhirnya konsep karya telah tersusun rapi dan siap eksekusi.
Berpacu dengan waktu (tanpa tahu kalau pelaksanaan bakal diundur seminggu) kami akhirnya menyelesaikan karya ini sesuai deadline awal tanggal 25 oktober (dan ketika kami menghubungi CP ternyata ada pengunduran seminggu.. well ya sudah lah, kita punya waktu untuk melengkapi berkas yang belum ada). karya kami akhirnya terkirim dan kami tinggal menunggu pengumuman saja (ketika karya sudah terkirim pun, saya berkata dalam forum bertiga.. ada baiknya kami menyiapkan proposal delegasi terlebih dahulu, ya dan proposal akhirnya sudah selesai padahal belum ada pengumuman kita akan lolos atau tidak). langkah ini adalah antisipasi karena umumnya pengumuman lolos dan presentasi hanya sekitar seminggu.
Benar saja, Alhamdulillah karya yang kami susun bersama lolos, berita kelolosan ini juga di imbangi dengan proposal delegasi dan surat2 yang sudah beres tinggal meminta ttd (kami hanya punya waktu seminggu untuk mengurus delegasi ini). dalam gathering alumnipun kami menyempatkan foto bertiga dulu, sebelum kita berangkat minggu depan ke banjar masin. urusan birokrasi pun tak sampai sepenuhnya kelar, urusan di fakultas ndak jelas endingnya, di rektorat memang sudah masuk tanpa ada kejelasan apakah akan turun dana.
Berita kelolosan ini juga sebuah kabar bahagia bagi keluarga saya di Kalimantan, langsung saja saya hubungi tante Shanty Dede dan diberikan kontak teteh Detty Fitria Sulistiari yang memang bertugas di RSUD Ulin Banjarmasin. sayangnya rencana untuk pulang ke bontang gagal karena jarak masih jauh ternyata, dan parahnya waktu saya dan teteh sering tabrakan.. akhirnya tak satupun sempat terambil dokumentasi bersama. well, tapi apalah arti sekedar dokumentasi dibandingkan pertemuan yang sudah 16 tahun terpisah oleh jarak dan waktu. alhamdulillah kami sempat bertemu walau kalau bilang kurang ya kurang banget, mungkin kode keras suapaya sanggup mengunjungi banjarmasin lagi.
Kami akhirnya berangkat tanggal 13 november, dan menolak jemputan panitia di bandara karena saya secara pribadi ingin reunian dulu.. dan minta jemput teteh di bandara, sarapan dan menghabiskan waktu yang berharga walaupun sebentar, sedikit bercengkrama tentangn kondisi keluarga masing2 juga. saya akhirnya sholat jumat di masjid besar (saya lupa namanya) lalu diantar ke penginapan (penginapan di hotel bro.. kelas banget lah).
malam harinya kami pun TM di teather hall Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, kami bahkan dikira anak SMA oleh finalis SMA ya kami sudah kuliah kok. dilakukan juga pengambilan nomer urut presentasi disini dan kami presentasi nomer 4. ada hiburan juga walaupun agak kurang jelas hiburannya di jumat malam itu.
malam sepulang TM kami pun (baru) menyiapkan PPT untuk presentasi untuk keesokan harinya.
Hari presentasi akhirnya tiba, kami pun memasuki ruangan.. dan mencoba melakukan persiapan (dan mengurangi tingkat tekanan akan presentasi). Lagu Believe me dari Fort Minor dan murotal QS Ar-Rahman tetap menjadi favorit untuk didengarkan. dan kedua rekan saya penuh persiapan akan presentasi
Waktu Presentasi dan Tanya Jawab akhirnya tiba.. Alhamdulillah relatif lancar ( pertanyaan utama adalah mengenai latar belakang kenapa kok mengambil fokus ke pekerja asing, bukannya kami kurang nasionalisme atau gimana.. tapi kami tak ingin masuknya mereka menambah beban negara dalam penanganan penyakit menular khususnya TBC). sitasi pun menjadi kajian karena ada beberapa kesempatan terlewat.
Selepas presentasi kami melakuan sesi foto bersama sambil terus berdoa agar mendapat hasil terbaik nantinya ketika pengumuman hasil nantinya.. sambil menunggu waktu yang dijanjikan untuk fieldtrip ke martapura sekalian belanja oleh2 (percaya atau tidak saya cuma bawa uang 20 ribu di dompet.. beli oleh2 saja saya pinjam uang kedua rekan saya terlebih dahulu)..
selepas fieldtrip dan sesi belanja kami pun dipulangkan ke hotel untuk bersih diri sebelum makrab. suasana yang didapat disana sungguh luar biasa. hiburan, sesi sharing, sesi bagi2 makanan.. kalau soal ini kalian juaranya, jujur dari sejumlah kompetisi yang pernah ku ikuti cara kalian adalah yang paling efektif untuk mengakrabkan baik itu peserta dan panitianya. masih ada sesi tukar hadiah juga. dan kami mungkin satu2nya yang dapat foto bareng dengan tim lengkap yang mengisi hiburan malam itu.
kami pulang begitu larut dari sini, sayang sekali tak ada anak UI karena mereka persiapan responsi. Teteh Detty Fitria Sulistiari masih membawakan makanan untuk kami (lumayan buat sarapan besok pagi). lelah menanti seminar dan pengumuman di esok hari. terus berdoa demi meraih sebuah mimpi.
Saat itu pun akhirnya tiba, saat dimana seminar dan pengumuman akan diberikan. Tanpa kami duga soal hasil Alhamdulillah. Persembahan kecil untuk HUT Almamater dan Ukm Penalaran Universitas Airlangga pun kami berikan. terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, terima kasih kepada LO yang sering saya mintai makanan-minuman bahkan mengantarkan kawan saya belanja juga. Satu hal yang pasti bawasannya Hasil tak akan menghianati Proses. Kami contohnya, anak Perikanan dan Kesmas.. menyajikan karya berbasis ICT untuk Lomba di Kedokteran, dan Alhamdulillah hasil pun jauh darikata mengecewakan. Ini juga buat balik modal dengan total pengeluaran yang kami perlukan untuk sampai di banjarmasin ini. Kami pulang dengan kepala tegak, dan siap menyongsong lomba2 berikutnya (saya ditunggu 2 lomba dalam periode 19-22 Nov, 24-29 di Tarakan, 1-5 Desember di Penang, Malaysia).
” Fa bi ayyi ālā’i Rabbikumā tukażżibān ”
“Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan ? ”
QS Ar-Rahman
Selamat Berkarya Wahai Generasi Muda, tak peduli seberapa buruk kamu diperlakukan. tetaplah berkarya dan berikan yang terbaik bagi bangsamu.
“Wa la tamnun tastaktsir “
“ dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. “
QS Al Mudatsir ayat 6