All About TITIT

harusnya catatan ini sudah terpublikasi ketika baru lulus SMA atau awal masuk kuliah dulu. Ternyata waktu aku lihat di Draft catatanku belum selesai dan ternyata belum terpublikasi, Maaf ya. Ya sudah lah aku mulai saja

Sejak diterbitkan keputusan kepala sekolah akan bubarnya kelas “Hybrid” Ipa 4, anggota dari kelas itu pun akhirnya tersebar rata di 4 kelas lainnya. Menurut saya pribadi ini adalah sebuah hal yang baik, menghindarkan dari kecemburuan sosial dan expetasi berlebih dari para guru. Akhirnya saya pun masuk di kelas Tiga Ipa Tiga.Kenapa nama TITIT, bagi orang jawa mungkin bilang ini asumsi alat kelamin laki-laki tapi ini lah nama kelas yang akhirnya disepakati. Berawal dari Ide yang ku lontarkan atas nama kelas waktu itu aku bilang sambil bercanda ” Piye lek jengen kelase TITIT wae “. Lalu saya pergi untuk makan di kantin(kegiatan rutin lah), entah kenapa pilihan nama itu terpilih jadi Nama kelas. Sangat Anti Mainstream sekali sebenarnya pemilihan nama itu.

Distribusi gender di kelas ini relatif rata beda tipis lah, jika dibandingkan kelasku dulu di Ipa 4(maaf untuk detailnya aku lupa). Hal-hal yang umum semasa SMA seperti menggoda lawan Jenis seperti hal yang umum, apa yang diharapkan mayoritas telah memasuki usia puber. Untuk pergeseran tempat duduk diatur roling bergilir tiap hari(akhirnya semua merasakan duduk di berbagai macam posisi). Kelas ini di pimpin oleh wali kelas yang terkenal paling killer satu SMA, Bu TRI.

Sebenarnya kenanganku di kelas 3 tak sebanyak kelas 2, masih berkutat dengan hal-hal yang relatif sama.. suka tidur di kelas, fisik gampang drop(masih sering masuk KKS meski tak se sering kelas 2). Kelas ini secara umum solid, dan ada beberapa cinlok yang terjadi(Hal normal lah). saya duduk sebangku dengan Billy( duo maniak fans Arsenal, yang sering di bully akibat arsenal puasa gelar yang tak kunjung usai(semoga berakhir tahun ini). lalu ada Affan, Bagoes, Yudi, Dan bersama Yusrizal kami membentuk forum AC (apa kepanjangannya cukup Internal yang Tahu 😀 ). Barisan kami sering dibilang barisan maut karena di isi orang-orang yang dianggap memiliki kapasitas luar biasa detailnya aku lupa ada Faiq, Nurmalita, Delvis.. mereka adalah bintang sekaligus bunga kelas waktu SMA dulu (ada atiqah sama dini juga seh seingatku). saya dulu dipanggil BOS entah kenapa mungkin karena yang megang nyaris satu angkatan untuk urusan Pulsa. 😀

Kelas ini dengan beragam intriknya pernah bermasalah dengan wali kelas sampai beliau tidak ngajar selama beberapa bulan(surat resminya seh sakit, tapi detailnya hanya Allah yang tahu). Termasuk ketika akan mengikuti turnamen futsal yang entahlah tidak disetujui dengan berbagai alasan dan pengancaman pengurangan nilai(Kurang adil juga seh). Layaknya kelas lain, di akhir ajaran menjelang Unas kami rekreasi dan memili Pasir-Putih Situbondo sebagai tempat rekreasinya.Di kelas ini juga saya berhasil memberikan sebuah pembuktian kepada para guru yang menyindir saya(2 kali lolos seleksi rayon dan bertarung di tingkat jawa bali di olimpiade biologi), tetap dengan trademark yang sama seperti kelas 2, tiap kali lomba(entah lomba macam apapun) masih bertarung di 10 besar Karisidenan. Hanya saja apresiasi sekolah tetap saja sama jujur merasa kurang di hargai(padahal itu tim dengan Faiq dan Lita waktu itu, kalau saya sendiri mungkin berangkat saja mbolang seperti kesempatan sebelumnya) sebuah cacatan besar bagi sekolah(dan catatan menyakitkan bagi saya sendiri -_- ).

masih hangat di ingatanku akan ekspresi Arkham ketika medapat jawaban Ujian(Ary paling yo paham iki), atau Ary dan Raysantara, tentang Deni-Edi-Cimboy-Ahas-Galindra(mereka seperti partai oposisi terhadap guru :v). Mulik dan Luki(mereka selalu di buli akan rambut yang khas :v). Banyak hal lain dengan berbagai macam ceritanya lah.

Kelas ini Luar biasa di jamannyasaat pengumuman undangan ada yang diterima di Unair(satu-satunya ketika itu dalam satu angkatan), ada yang diterima di IPB(yang terbanyak juga ketika itu, ada Bayu dan Tanti), hampir semua pendaftar undangan kelas ini Diterima.. Alhamdulillah :D, Tuhan memberkati kelas ini meski dengan segala intrik di dalamnya.ada rekan yang diterima di Akpol(Fanni). Mayoritas di Unej dan UB, hal yang lumrah homesick mungkin :v.hampir semua bisa melanjutkan pendidikan, Luar biasa

sempat di rundung berita duka pula ketika ayah dari Faiq meninggal dunia . Apapun dengan segala ceritanya saya Bangga pernah menjadi anggota dari Kelas ini, semoga suatu saat ketika reuni berbagai macam cerita sukses dapat kita sampaikan bersama (Amin)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.