Surakarta, Janji yang Terpenuhi, gagalnya sebuah Reuni, haruskah bertemu dalam mimpi ?

aku masih ingat punya janji kepada seseorang untuk mengunjungi seorang kawan baik saya Anafi Nur ‘aini di Solo sepulang dari makassar pada pertengahan tahun 2014 lalu. Dan sepertinya sudah ditakdirkan begitu, entah kenapa.. kami sama-sama gagal lulus tepat waktu anafi masih di Solo dan saya alhamdulillah ada kesempatan berkunjung.
Kunjungan ini mungkin saja lebih cepat beberapa bulan sebelumnya, tapi saat itu posisi tak memungkinkan. memang benar saya melewati wonogiri tempat asal ini anak, tapi rumahnya cukup jauh rupanya dari kota sementara kami(saya dan keluarga) dikejar waktu untuk segera sampai ke tulung agung hari itu juga. jadilah kami tak sempat bertemu tapi tak apa.
Surabaya ke Surakarta sebenarnya tidak terlalu jauh dengan adanya berbagai macam transportasi darat maupun udara, tapi memang perlu triger alasan yang cukup kuat bagi saya untuk dapat bepergian ke kota lain. Alhamdulillah jalan itupun datang, sebuah pengumuman lomba essay yang mencatatkan nama saya sebagai finalis membuat saya akhirnya berkesempatan ke Surakarta dengan alasan yang cukup kuat dan sulit untuk ditolak.
mengusung platform lama yang diperbaiki setelah gagal ke lolos di lomba berikutnya, kami pun lolos. nyasar di bidang K3, udalah biarin uda sering juga “alih jalur”. iya kami, saya dan Kartika Nuril Ilmi sebenarnya. namun karena satu dan beberapa hal saya akhirnya harus berangkat sendiri kesana ( ya sudahlah, uda sering juga jomblo traveler kemana-mana). Dengan duit yang cukup minim, akhirnya untuk registrasipun saya masih ditalangi kartika, terima kasih partner.
budget yang minim membuat saya mencari tumpangan dan mengambil paket akomodasi yang paling hemat dari semua yang tersedia, alhamdulillah afi mengontak adik tingkatnya dan ketua UKM SIM UNS ketika itu radit. jadilah saya menginap malam di rumah kontrakan radit. datang di Solo tengah malam dan kelaparan, kami mampir di angkringan yang khas sekali jawa tengahan, sayangnya saya mencari menu wedang jahe tak ada disana.. ya sudah lah. pulang dari sini saya masih lapar keroncongan sebenarnya. akhirnya afi (yang juga kumintai tolong untuk menampung Farah Meutia) datang mengunjungi dengan membawa sebungkus nasi goreng dan susu hangat :3, maaf ye you know lah temenmu ini makannya seberapa.. hahahaha.
setelah beristirahat dengan perut cukup kenyang, kontrakan radit yang begitu dekat dengan tempat ibadah membuatku dapat beribadah subuh di masjid. selepas itu mulailah bersiap untuk presentasi, entah kenapa saya seperti seseorang yang kehilangan nafsu makan menghadapi ini. Radit mengantar saya ke Fakultas Kedokteran UNS tempat berkumpul dan presentasi nantinya. dan kami seluruh finalis foto bersama sebelum berpindah ke tempat presentasi. Ketika masih di hall utama saya bertemu dengan Salma Nabila yang menyapa, kalau di ingat2 kami sudah bertemu sebelumnya akhir tahun 2015 di Banjarmasin. salah satu yang “berhasil” menghasut saya untuk mengikuti event ini juga itu anak seh. bertemu juga dengan Febriati Dian yang mengenalkan diri sebagai anak pengurus SIM UNS angkatan 2014.
akhirnya kami ditempatkan sesuai dengan lomba yang di ikuti, saya mengikuti lomba essay. saya tampil nomor 3, dan menghadirkan salah satu presentasi terburuk yang pernah saya lakukan. memang durasi waktu jauh lebih singkat dibandingkan sejumlah event yang biasa ku ikuti sebelumnya, ketidak hadiran partner dan ketidak mampuan saya untuk menghapal semua data akhirnya harus dibayar mahal. ah sudah lah, you can’t always stay on top dude.. sometime your perform will down fall, that’s why.. it’s hard to stay consistent give a top performance everytime. fase presentasi berakhir dengan day to forget, dan masih terus dengan perut yang lapar. sangking laparnya sampai jatah jajan farah diberikan padaku, well terima kasih lah lumayan untuk pengganjal perut.
whatsapp-image-2016-12-02-at-10-32-03
semua tim essay selesai presentasi sebelum jumatan, dan kami seluruh finalis yang beragama islam berkesempatan melaksanakan jumatan di masjid besar UNS. Setelah sholat jumat saya diberikan jatah makan dan betapa terkejutnya saya dengan apa isinya
 1
iya, sebuah jarum di box makan saya. apa tak terperanjat.. beruntunglah ini jarum belum sampai mengenai anggota vital tubuh. guys please, ini kalian acaranya Kesehatan dan Keselamatan Kerja masak makanan untuk salah satu finalisnya ndak savety sama sekali. entah salah apa saya ini sampai kalian tega begini.. tapi harusnya tak begini.. ah sudahlah Alhamdulillah Tuhan menyelamatkan saya sebelum jarum ini ikut termakan.
acarapun kosong hingga ba’da magrib.. ya saya punya waktu gabut cukup panjang ini. akhirnya anafi yang selesai konsultasi pun mengajak saya jalan2 keliling solo. tujuan pertama adalah kraton surakarta. sembari mengobrol pengalaman masing-masing dan mengenang nostalgia masalalu di Makassar yagn begitu berkesan. serta seribu satu cerita dibaliknya.

selepas dari keraton solo, kami melanjutkan perjalanan keliling solo, yah walaupun tour guidenya agak kurang kompeten seh (ngomong2 ini anak uda berapa tahun di solo sebenernya). mencari masjid untuk berhenti melaksanakan ibadah sebelum melanjutkan perjalanan menikmati serabi notosuman (katanya serabi paling enak di solo seh, well sesuai ekspektasi seh.. melting banget rasanya). dilanjut belanja buku di cuci gudang gramedia expo (well, duit emang limit tapi soal buku selalu ada budget belanja) maaf khilaf soal belanja buku ini).

4
lalu kami memutuskan utuk mengunjungi kawan yang kutemui di 2nd Identic akhir tahun 2015 lalu Mega Permata. well, betapa terkejutnya saya ini anak kenapa jadi kurus sekali. sambil nostalgia sembari saling bertanya proges kenapa kita bertiga belum ada yang wisuda(wkwkwk) kami mampir di tempat makan dekat kos mega. cerita penuh nostalgiapun mengalir, kadang omong2 agak gak penting juga. tapi ya sudah lah, gini ini kawan lama ndak ketemu.
 5
perbincangan kami cukup lama sampai jam 4 sore, sebelum akhirnya kami kembali ke kos mega dan saya melanjutkan makan ice cream di sekitaran daerah belakang UNS, entah nama daerah pasnya aku tak tahu. setelah itu kami ke sekre SIM UNS, dan sholat magrib. selepas magrib kembali lagi ke sekre sambil sedikit banyak ngobrol lah.. kan dari organisasi yang berbeda juga, saling bertanya tentang seperti apa proges organisasi dan obrolan2 ini itu yang tak perlu ku jabar detailnya disini.
 6
setelah itu saya kembali melanjutkan serangkaian acara IOSH, sambil pengumuman juara tiap bidang lomba. serabi notosuman yang ku bawa laris juga ya dimakan sama anak2.. ya sudah lah selamat menikmati, dan selamat bagi para juara. entah ada angin ada hujan apa kenapa aku disuruh maju kedepan (guys please, ane roaming masihan dengan bidang ini.. kalau medis mungkin masih nyambung soalnya sering membepalari otodidak).
setelah acara selesai saya akan kembali ke kontrakan radit , dalam kondisi normal radit lah yang menjemput, tapi malam itu anafi yang menjemputku. dan dia memberitahu suatu hal dan memberikan kunci kontrakan radit. malam itu saya sendiri di kontrakan.. wkwkwk karena si radit berada di suatu tempat (tak perlu di uraikan). ditengah kebosanan dan hasrat ingin reunian akhirnya aku coba kontak Lutfir Rahman Taris yang sebelumnya kami sudah pernah ketemu di olimpiade biologi unesa 2012. berhubung si lutfi ini sedang tak terlalu padat dan belum measuki fase co as dokter. sebenarnya ada juga agil-darmo-elvia yang juga di solo namun mereka sudah memasuki fase co as jadi agak susah bertemunya. sedikit nostalgia mengenai kenangan masa lalu SMA dulu.
akhirnya lutfi menjemputku dan membawanya ke kosnya, disana kita mengenang kembali masa dimana Jember memiliki tim biologi yang super yang numpuk di SMA 1. dimana saya sempat menjadi obat nyamuk dari pinggiran yang merusak dominasi mutlak sekolah favorit walaupun selalu gagal menempati posisi tertinggi. ibarat dalam sebuah event, kalau sampai mereka ber 6 dari sma 1 ini turun semua, kecil kemungkinan saya bakal lolos ke fase berikutnya, tapi kalau dalam event tim mereka berpatner ada secerca harapan tim saya akan ada kemungkinan melaju ke fase berikutnya. dan benar saja dalam 2 kesempatan olimpiade saya berkesempatan melaju ke fase berikutnya dan menggebrak walaupun endingya juga ndak baik2 amat, tapi itu sudah capaian yang sanggup kuberikan untuk almamaterku kala itu. pada OSN kabupatenpun sama, bagaimana rasanya 2 tahun beruntun selalu ada di nomer 4 sementara yang melaju ke fase berikutnya hanya diambil 3 saja.. ah sudah lah.
kita juga sedikit mengobrol tentang bagaimana proges ormada di kota masing-masing, alhamdulillah HIMASA Jember di surabaya masih berjalan dan bahkan jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sebuah perkembangan yang cukup progesif dan sangat memuaskan. Alhamdulillah microplanning yang kami susun kala itu hampir semua telah terlaksana dalam kurung waktu 2 tahun kepengurusan sebelumnya, walaupun bukan kepengurusan kami yang melaksanakan tapi apapun itu semua demi organisasi kita tercinta. kondisi sebaliknya dengan ormada jember di solo, mereka kekurangan database tentang mahasiswa yang ada disana sehingga bagiamana perkembangannya cenderung mati suri atau jalan di tempat. kami melanjutkan ngobrol ini itu sampai tengah malam sebelum saya meminta diantar kembali ke kontrakan radit. bukannya apa-apa tapi disana sedang tidak ada orang dan saya dipasrahi kunci, masak iya juga tak tinggal begitu saja tanpa ada orang didalamnya.
keesokan paginya masih dengan situasi yang sama belum ada orang yang kebali ke kontrakan, saya pergi ke tempat ibadah depan kontrakan dan kembali, begitu kembali alangkah terkejutnya ketika plafon atap di depan kamar radit tiba2 ambrol. mencoba membersihkan sambil mencari-cari ini dimana sapunya ya (maklum bukan habitat asal dan lagi ndak ada orang, jadi tak tau dimana letak barang2 dalam rumah). anafi pun menelpon meminta tolong untuk menyiapkan pakaian ganti untuk radit, dan menyuruh saya untuk segera bersiap ke tempat seminar di sebuah hotel yang saya lupa namanya.. wkwkwk. setelah semua siap saya akhirnya dijemput dan diantar ke hotel (dan menyerahkan pakaian ganti untuk radit).
materi seminarnya sebenarnya menarik untuk di dengar, sayang saya tak sanggup berlama-lama disana karena akan ada keberangkatan pesawat untuk melanjutkan perjalanan ke pulau sumatra. setelah mengontak sejumlah orang akhirnya lutfi yang kebetulan kosong pagi itu saya mintai tolong untuk mengantar ke bandara adi sucipto. sambil menunggu jemputan saya kembali masuk ke ruangan untuk mendengarkan sejenak materi seminar serta foto2 dikit lah.
7
karena perjalanan berikutnya cukup lama transit hampir 5 jam di jakarta, saya mendapat kiriman makanan dari kawan saya yang akhirnya tak sempat kutemui selama saya disana Sukma Dewi Desvani yang diantarkan oleh temannya. well terima kasih itu akhirnya memang sangat membantu menghemat pengeluaran dan mengisi kegiatan ditengah penantian dengan adanya konsumsi. Terima kasih Lutfi yang telah meluangkan waktu untuk mengantarku ke bandara juga.
8.jpg
well yeah.. maaf ya kawan2 di solo yang akhirnya kita tak jumpa pula Sukma Dewi Desvani Riyadi Mosloem yang sedang ada kegiatan di luar kota, Heri Setyoko yang sebenarnya di solo entah kenapa kita tak jumpa pula. dan sejumlah kawan-kawan yang belum sempat ku kunjungi untuk bersilaturahmi.. mungkin kita akan jumpa lagi di lain kesempatan kalau Tuhan masih memberikan umur. terima kasih pada Anafi Nur ‘aini yang banyak ku repoti selama di solo (well, janjiku 2014 uda ku penuhi ya, perkara ada kesempatan berkunjung lagi untuk silaturahmi inshaAllah mampir kok).
Kalau Lomba cuma buat ngejar gelar buat apa. bagiku itu lebih dari sekedar presentasi fase sosialisasi dengan orang-orang yang baru dikenal, silaturahmi dengan kawan lama yang lama tak jumpa, banyak hal dan banyak pembelajaran yang bisa di dapat. karena pengalaman hidup tak dapat berulang, maka nikmati dan optimalkan tiap kesempatan. karena kita tak tau siapa yang akan membantu kita di masa depan, maka perluaslah relasi sebanyak mungkin. ketika aku kembali dari sebuah kompetisi, catatan gelar tak lebih dari sekedar pelengkap, dibandingkan catatan kenangan yang telah hinggap. bukan soal seberapa sering kamu juara, tapi soal seberapa banyak ilmu kau cerna.
This Is My Life, with my own travel story. I’ll keep moving and learn lot of thing .may we meet again in other oportunity, and stay keep in touch in silaturahmi. that’s it from me, surakarta in memory.
9

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.