ini kali ketiga saya ke Makassar, dan jujur saya tidak pernah bosan ke kota para daeng ini. makassar akan selalu menjadi tempat menarik bagiku yang menyimpan beragam cerita akan banyak hal. Entah ada apa dengan kota ini keluargaku begitu familiar, ayah berulang kali mendapat undangan untuk mengajar kuliah singkat disana, ibupun sudah pernah berkunjung kesana, mungkin… memang ditakdirkan sesuatu disana. (well.. https://www.facebook.com/notes/ahmad-farid-ary-wardhana/makassar-19-23-juni-2014/10152104433757172 ini merupakan catatan perjalanan saya pertama kali ke makassar dulu.. pendekatan penulisannya beda, ini lebih ke kronologis atau buat logbook.. kalau sekarang.. hahaha, itu lah orang berkembang dan belajar terus bergerak dinamis dan tidak stagnan di satu tempat saja). Kali ini saya ada event di UNISMUH, tempat yang 31 bulan lalu saya kunjungi hanya sekedar berkunjung.
Pekan Ilmiah dan Kreatifitas Remaja (PIKIR) 2016, ya ini event pertama saya di unismuh. Entah kenapa unair selalu memiliki catatan sejumlah senior dan kawan saya uda juara disini Azisya Amalia Karimasari Novita Priandini Yousida Hariani Etoser Salsabila Firdausi sudah pernah meraihnya dalam tahun yang berbeda. Well, bukan berarti saya kesana membawa beban supremasi kampus ini.. kita mah have fun saja. pergi bersama duo sahabat yang sudah 5 tahun lebih bersama Weka Nastiti Prana Yuanti dan Leny Yulyaningsih, saya berasa om bawa ponakan padahal umur mah gak beda jauh. ini kita team up yang kedua kali setelah mencoba dan gagal di awal tahun 2016 lalu.

ngomong soal karya yang diangkat, sebenarnya ini karya lama saya dengan bang aziz yang lolos seleksi awal saja ndak ketika itu. kami mereusenya dengan penambahan data terbaru dan pustaka spesifik kondisi wilayah menyesuaikan sama tema. Jadi, sebuah karya tulis yang tidak lolos bukan berarti karya itu buruk atau tidak layak. mungkin, karya itu tak sesuai dan kurang linier dengan tema dari perlombaannya. jangan menilai buruk sesuatu yang sudah kalian tuangkan usaha kalian didalamnya, mungkin belum menemukan tempat yang tepat untuk mengapresiasi karya itu. so, sama dengan manusia sebenarnya.. kamu tak mungkin menyuruh seorang profesor lomba lari, atau altet menyelesaikan ribetnya penelitian (well, beberapa orang Tuhan berikan karunia untuk menyelesaikan semuanya.. tapi Tuhan Maha Adil, untuk tiap2 yang dilebihkan ada hal yang dikurangkan).
well yeah, kita memesan tiket keberangkatan rabu malam awalnya, entah kenapa selasa siang pas saya lagi enak2 belanja di pasar pihak maskapai citilink menelpon dan memajukan penerbangan kami menjadi tanggal 19 jam 7 pagi (awalnya jam 5 sore). cukup mengagetkan yang membuat kami membatalkan banyak agenda. well, saya mah packing sederhana saja dan sempat main futsal malah malam harinya.. wkwkwk. tiket jam 7 pagi membuat kita sudah harus bersiap sejak subuh untuk berangkat, dan akhirnya kami memutuskan kos weka sebagai spot pertama pertemuan. dari sana kami menggunakan jasa uber untuk ke bandara. yang mengejutkan (sebenernya ndak juga.. maklumlah cewek) itu 2 anak masing2 bawa koper.. oh my.. ya sudahlah. melalui ini itu dan kami pun terbang dan akhirnya sampai makassar (jangan ditanya kelakuan 2 anak disebelah saya.. tidur pastinya.. maklumlah mungkin mereka rempong menyiapkan ini itu, bahkan ndak tidur sebelum berangkat).
sesampainya di makassar kami menunggu beberapa saat sebelum dijemput oleh panitia dan pindah ke sekre LKIM Pena. ya ada pemandangan yang berbeda sejak terakhir kali saya ke tempat ini 31 bulan yang lalu. sudah lebih tertata rapi dan sekre tak lagi terkesan kumuh seperti terakhir kali saya kesana. banyak bangunan baru juga, termasuk sekretariat dari LKIM Pena, tapi trademark menara iqro’ dan masjid tak banyak perubahan signifikan kecuali adanya semacam pagar keliling. sesampainya di sekre ya, ajang reunian isinya.. wkwkwk banyak pengurus LKIM Pena yang saya kenal memang, atau sebelumnya tak terlalu kenal tapi sudah pernah ketemu entah dimana.. ya itu lah, semakin kamu berkelana, semakin bnayak tempat kau kunjungi, semakin kalian sadari dunia ini hanya seluas daun kelor ibaratnya.

sambil menanti jemputan Muhammad Iqbal Ramli dan Fitrawan Moefly Haskari kami diajak berkeliling kampus oleh LO kami Haslinda KamZay. gedung sidang menarik perhatian, ada kantin juga disana dan kami menyempatkan mampir untuk mencari coto makassar. sayangnya rekomendasi tempat dari Novianti Akhriani ketika itu sedang tutup sehingga kami membeli di tempat lain yang sama-sama menjual coto (in the end, cuma mereka berdua yang sempat makan ke tempat yang direkomendasikan itu, sedangkan saya tak sempat banyak jajan karena memang you know lah.. jomblo duit minim). selepas sholat ashar saya pun bertemu kawan lama yang sempat menikmati seminggu bersama di tarakan Silfa Anugrah (kita ber 7 ketika itu mereservasi mobil sendiri, dan jalan2 diluar rute panitia.. wkwkw.. sabotase acara). si silfa bilang di grup kita ber7 itu, tapi karena belum sempat foto saya pun bilang.. no pict = Hoax.. haha.

ba’da isya’ iqbal dan fitrah datang menjemput kami untuk menginap ditempat lain (harap maklum saja, penginapan baru difasilitasi tanggal 20 dan kami tanggal 19 pagi sudah sampai). hal ini dikarenakan praduga awal saya ketika mereka bilang akan diinapkan di sekretariat (yang terbayang adalah kenangan masa lalu tempat yang kumuh di pojokan itu, akhirnya saya mengontak rekan2 unhas untuk siapa yang bisa kami tampungi bernaung. weka dan leny akhirnya menginap di kawan lama yang ketemu di awal tahun ini Rizka Maulidiyah Mas’ud dan saya menginap di tempat pitrah yang cukup dekat dengan rumah rizka.
menginap di rumah fitrah hanya malamnya saja, pagi harinya langsung pindah ke rumah rizka. selama disana jangan ditanya.. alhamdulillah makmur bahagia, isinya makan, nyemil, buah, tidur, latihan presentasi. kita pun membuat tepung kulit kerang di rumah rizka ini, menikmati jajanan tradisional makassar beroncong (gimana mendeskripsikannya.. ini rangin kalau di jawa dengan tampilang pukis). sambil menanti jemputan dari panitia nantinya untuk kembali ke unismuh. well, rizka sampai bolos kuliah karena kami ada di rumahnya.. agak ndak enak juga sebenernya tapi dengan enteng dia hanya berkata “ sudah santai saja mas, ndak tiap hari juga ada di makassarkan “. entah anak ini terlalu baik pada kami atau memang karakter umum orang bugis seperti itu nampaknya (well, saya sendiri banyak pengalaman interaksi dengan orang bugis dan ndak punya stigma atau pengalaman buruk kepada mereka).

sambil menanti panitia yang tak kunjung datang menjemput kami fitrah pun telah selesai kuliah dari unhas dan akhirnya stelah sempat diskusi sebentar saya pergi TM duluan bersama fitrah. jalanan kota makassar kala itu begitu padat hingga akhirnya kita melewatkan isi TM lomba.. wkwkwk. ada demonstrasi di depan unismuh menjadi salah satu penyebab utama mengapa kami gagal sampai unismuh tepat waktu. sesampainya disana kategori siswa masih melaksanakan TM dan kami saya akhirnya duduk dan ketemu dengan silfa. setelah sholat akhirnya kami sempat foto di photoboth, mendahului finalis lainnya mungkin.. wkwkwk.

foto ini akhirnya saya upload ke grup bertuju tarakan dulu, dan akhirnya.. wkwkwk.. gosip lagi para cewek2.. biasalah.
kami para finalis akhirnya dibawa ke selasar menara iqro’ untuk diadaka jamuan. ya jamuan sederhana saja makanan-minuman tradisional makassar. wedang saraba yang ditunggu2.. wkwkwk. oke disini isinya acara perkenalan delegasi dan sesi tanya jawab. entah siapa yang meminta saya maju ketika itu saat perkenalan, tapi pertanyaan dari Sandy Rossoneri yang memicu pertanyaan2 selanjutnya.. dan akhirnya saya membuka sesi sharing pengalaman ( ya sebagai salah satu sesepuh dalam acara ini dari pengalaman kalau umur masih 11-12 ndak beda jauh lah, ane masih 21). dalam acara ini juga ada peserta yang baru datang dengan wajah yang sangat familiar sekali, ya Siti Fauziah salah satu alumni perantara 2015 juga.
ketika peserta lain satu per satu ngantri lift yang cuma muat berpa itu untuk kembali ke kamar, saya malah dengan santai nongkrong dulu dan sesi sharing dengan panitia. sama para sesepuh macam Ethy Tetty dan temennya seangkatan. sampai lift sepi baru saya naik dan kembali ke kamar.

setelah kembali ke kamar dan istirahat malam akhirnya kami pun bersiap untuk hari presentasi. dan hari itu akhirnya tiba saat untuk mempresentasikan apa yang sudah kami tulis beberapa hari dan kami latihkan di rumah rizka sehari sebelumnya.

kelompok kami mendapat kesempatan presentasi tepat sebelum waktu sholat jum’at. sempat ada sejumlah kejadian dimana PPT ndak tayang dan pointer macet, hal ini membuat keuda rekan setim saya terlihat mulai gopoh, dan waktu presentasinya molor, saya menutup sisa 3 slide presentasi dan penutup dengan sisa waktu 1 menit bagaimana memanajemen waktu dan mengatur apa yang perlu di ucapkan. memasuki sesi tanya jawab, disinilah peran saya banyak menjawab pertanyaan untuk mengimbangi ketimpangan waktu ketika presentasi sebelumnya. alhamdulillah hampir semua pertanyaan mampu kami jawab dengan cukup baik.

selepas presentasi saya sholat jumat, dan memasuki sesi ishoma, sembari menanti kelompok lain untuk presentasi. sampai sore dan ditutup acara untuk hari itu dilanjutkan hari berikutnya. sempat terjadi sedikit perbincangan antara saya dan Ince Rezky Naing tentang bagaimana nasib Desi Susanti yang baru datang malam itu, akhirnya sanggup diusahakan bagaimana caranya besok essay si desi ndak presentasi sendiri.. wkwkwk.. dasar ini anak.
keesokan harinya, mencari suasana baru saya menonton presentasi essay kawan saya yang baru datang tengah malam ini. dan akhirnya nonggol di foto bersama finalis essay.. ahhaha.
setelah itu saya kembali ke tempat presentasi KTI untuk menyaksikan sisa presentasi yang belum selesai (dekdok finalis KTI belum ada yang di upload kayaknya.. aku coba cek di grup juga ndak ada) (sementara cerita disini di pre-memori dulu sampai ada uploadan dokumentasi baru).
malam harinya adalah saat pentas seni, ini adalah.. saaatnya saya kabur dengan kawan2 dari unhas.. wkwkwk, saya keluar bersama iqbal dan irfan untuk makan bebek, minum wedang saraba, dan ngobrol kiri kanan tentang banyak hal.. bahasan masa depan masih menjadi bahasan menarik yang ndak akan ada habisnya. sebelum kembali ke penginapan dini hari sampai silfa marah-marah khawatir dan linda kebingungan gara-gara saya ngilang.. wkwkwk, maaf to rek.
akhirnya masuk acara utama dari ini semua.. ya yang ditunggu2 oleh finalis inilah waktu Fieldtrip, diawali dengan insiden listrik mati yang membuat kami harus naik-turun dari lantai 15, 12, 2 yang cukup melelahkan, dilanjut pemberangkatan bis yang cukup telat, akhirnya kami sampai juga di bantimurung (taman kupu-kupu they said). perjalanan dari makassar ke banti murung maros cukup lama 2-3 jam ditempuh menggunakan bis.
akhirnya kamipun tiba di bantimurung sesaat menjelang duhur, para peserta langsung berhamburan mencari spot foto masing2, ya maklum lah.. gini ini kelakuan para turis, maafin kita ya panitia.
saya memutuskan untuk sholat terlebih dahulu, karena dengan etimasi waktu sempit, jangan sampailah.. urusan dengan yang Maha Kuasa terduakan oleh kepuasan dunia yang cuma sesaat. selepas sholat dan akhirnya moment itupun tiba, garisan takdir yang mempertemukan saya dengan 2 orang yang pernah menginap di rumah saya september lalu. ada suara sayup2 memanggil namaku, dan setelah kutengok kiri kanan saya bertemu dengan Dian Angreani dan Ristia Julhijjah Rahar tepat dipintu masuk mushola. sedikit ngobrol dan sharing dengan waktu yang sangat singkat sekali akhirnya kami sempat berfoto bersama, sayang foto kurang banyak dan waktu ngobrol juga, ah sudahlah.. kalau Tuhan menghendaki kita juga akan dipertemukan lagi kok.. jadi nikmati saja tiap momentnya
dan akhirnya tiba waktu untuk eksplorasi bantimurung, disini kita dapat melihat dampak buruk dari sudut pandang ekologi terhadap komersialisasi taman konservasi. kapitalisme sampah membuat jumlah mereka mengalahkan dominasi manusia dan kupu-kupu yang ada di taman ini. ini masalah klasik yang tetap menanti kita semua untuk menyelesaikan, kesan pembiaran sampah oleh pihak pengelola pun dapat terlihat sepanjang jalan memandang sampah bisa kalian temui di hampir semua sudut, walau dengan jumlah yang tak terlalu banyak.. tetap saja ini merusak pemandangan kawasan konservasi yang terkenal dengan sumber air dan keberagaman kupu-kupunya. secara umum tempat ini cukup baik, sangat disayangkan keberadaan sampah dimana2 ini juga turut membuat mata saya sakit. saya mah pakai prinsip.. take nothing but picture, left nothing but memories. kalau ndak sanggup membersihkan minimal jangan ikut nyampah. alhamdulillah saya membawa tas yang cukup untuk membawa barang bawaan saya serta minum, dan bekas plastiknya saya masukan kembali kedalam tas saya.

sangat disayangkan waktu di bantimurung ini kurang lama, sehingga kami tak ada yang sampai puncak tempat penangkaran dan pusat konservasinya, atau sempat berenang di sumber airnya (well, ane uda siap dengan segala peralatan renang sebenarnya.. namun denganpertimbangan etimasi waktu saya membatalkan niat untuk menceburkan diri). perjalanan kemudian dilanjutkan ke pusat oleh-oleh, saya memperingatkan partner lomba saya dasn sejumlah peserta lain untuk menahan diri belanja nunggu di pantai losari, namun sejumlah orang tak menghiraukannya. terutama duo semarang, Zia dan Okta membuat kami menunggu hampir 30 menit di bis sampai mereka selesai belanja (what the, waktu sholat uda nipis ini -,-).
perjalanan kemudian dilanjut ke pantai losari, dimana kita akhirnya berpencar sesuai passion masing-masing. banyak peserta langsung ke pusat oleh2 dan saya memutuskan untuk ke masjid apung dulu untuk sholat ashar, ya waktu sholat terbatas soalnya.. selayaknya disegerakan. di masjid ini pun saya menunggu lagi, karena desi dan dewi malah asik narsis foto2 diatas -,-.
selepas sholat kamipun menikmati landmark pantai losari dan matahari tenggelam, dan kepada mereka yang nitip salam ya sudahlah kusampaikan sesuatu yang gue banget sebagai seorang jomblo traveler.
setelah itu kami sholat magrib di masjid raya makassar sebelum kembali ke penginapan di menara iqro’. suasana kamar saya jangan ditanya.. apa jadinya 8 orang jomblo ngumpul, pembicaraan kemana2 guyon tiada henti sampai dan terkapar sampai pagi akhirnya.
keesokan paginya, ketika mayoritas dari finalis masih tidur, saya dan sjumlah orang mengambil kesempatan untuk naik ke rooftop menara iqro’.
dari puncak menara ini kita dapat melihat makassar dari salah satu titik tertinggi yang ada di makassar. dapat kita lihat petapa padatnya kota makassar, dan masih hijaunya daerah diluar makassar kota (entah kenapa aku jadi semakin tertarik untuk mengesplorasi tanah bugis ini).
setelah itu acara memasuki seminar nasional dan pengumuman. jujur kecuali pembicara pertama konten materi dan metode penyampaian pembicara lainnya sungguh membuat saya terkesima. “Melawan Takdir “ “kitab pembebasan” “uang pannaik” 3 hal yang akan cukup terpatri dalam ideologi pola pemikiran saya. dalam acara ini saya juga berkesempatan reunian dengan kawan lama saya alumni LKTM Unhas 2014 Inhu Alika dan Sukri Ekki. dan terima kasih karena telah memberikanku buku melawan takdir, buku yang menginspirasi namun teringat kata yang disampaikan oleh sang penulis buku yang mengisi seminar ini, yang dapat mengubah takdirmu adalah dirimu sendiri.. seberapa banyak buku motivasi yang kamu baca tak akan ada artinya kalau kamu tak mau bergerak, bernajak untuk bertindak mengubah nasibmu sendiri.
dan akhirnya tiba masa yang ditunggu2 oleh semua orang yang jauh2 meluangkan waktu untuk datang ke unismuh, pengumuman juara. santai dan nothing to lose sebenarnya, namun Tuhan berkehendak.. kami memuncaki klasmen nilai dan menjadi juara. Alhamdulillah, nikmat Tuhan Mana Lagi yang mau kami dustakan. kami absen meninggatkan HUT Ukm Penalaran Universitas Airlangga namun kami masih sanggup mengirim kado manis untuk tempat kami bernaung dengan gelar juara ini. masih belum cukup, unair juga menyapu bersih juara pertama pada kategori essay atas nama desi. what a day. it feel amazing n magnificent somehow :3
setelah ini saya pun banyak diminta berfoto sama sejumlah kawan panitia yang sebelumnya sudah pernah bertemu dan mengenal saya. masih ingat perkataan Anggriani Hamzah dan Uchy Sarnoff wah selamat ya mas wajahnya langsung sumringah gitu, kemarin di bali ketemu dapat, disini dapat juga.. alhamdulillah.
ini juga ajang reunian bagi kami alumni AEC ambon 2016 lalu.
dan yeah, saya n fitrah..tim kami berdua melewatkan TM dan memuncaki klasmen nilai dan sanggup memborong.. siapa sangka juga, rejeki datang emang ndak kemana ya.

well pulangnya adalah sedikit ironi, lalu lintas yang kacau hujan badai dan citilink tetap berangkat, kami ketinggalan pesawat. alhamdulillah kami masih mendapatkan penerbangan terakhir hari itu untuk kembali ke surabaya. alhamdulillah juga uang juara diberikan tunai jadi kita masih punya cukup uang untuk pulang ke surabaya. kalau mau bilang jujur, sayab kesana tanpa membawa uang, dan weka n leny sudah mengeluarkan cukup banyak untuk belanja dllnya. alhamdulillah sampai surabaya Zakariya sanggup menjemput kami. sehingga kami bisa sedikit menghemat lagi, dan melanjutkan trademark.. tiap kali zakar menjemput saya ke bandara saya berhasil membawa pulang trophy untuk institusi ini.
terlepas dari permasalah dengan penerbangan baik ketika berangkat maupun pulang, makassar adalah kota 1001 cerita bagiku sendiri dan keluargaku. kalau ditanya apakah aku mau kembali singgah ke kota ini, aku taka akan berfikir panjang untuk mengiyakan tawaran itu. tempatku memenuhi janji kunjungan dan mimpi ke bantimurung yang sampai terbawa tidur dari cerita Siti Noor Chayati yang sudah mengunjungi tempat ini sebelumnya.
Terima Kasih Banyak Makassar, sampaikan salamku bagi mereka yang mengenalku dan catatan yang tertinggal dariku. di kota Daeng ini. Sampai Jumpa dan sampai bertemu lagi (mungkin saya akan segera berkunjung lagi.. wkwkwk)
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Terkait