Assalamualaikum Indonesia Timur, Alhamdulillah akhirnya diberi kesempatan menjejak bumi Maluku di Indonesia Timur (selama ini mentok Indonesia tengah di Kalimantan). Alhamdulillah kesempatan itu datang di awal bulan Maret 2016 kemarin.
Perjalanan kesana berawal dari penyempurnaan karya sebelumnya di Makassar hampir 2 tahun lalu. bersama partner baru sekaligus kader penerus (macem2 seh.. penerus keilmiahan dan politik kampus) Zakariya. Keberangkatan ditengah awal tahun ajaran juga menjadi salah satu hal yang mempermudah, mengingat belum terlalu banyak kegiatan akademik yang perlu ditinggalkan. Perjalanan kemari tim dari Universitas Airlangga meloloskan 4 tim, 1 dari perwakilan Garuda Sakti, 1 dari Fakultas Sains dan Teknologi, 1 dari UKM Penalaran dan 1 tim dari Fakultas Perikanan dan Kelautan. Yang jadi Ironi adalah tim dari Fakultas Perikanan dan Kelautan yang dimotori 2 maba Mirda dan Eztin dipersulit birokrasi sehingga surat akhirnya tidak turun dan mereka tidak mendapat bantuan dana delegasi. Alhamdulillah mereka orang2 yang cukup mampu secara finansial sehingga tetap mampu berangkat ke ambon dengan konsekuensi biaya ditanggung sendiri. Hal seperti ini yang melandasi saya memilih menggunakan jalur UKM dan menghasut Zakar untuk mau bergabung di UKM Ukm Penalaran Universitas Airlangga.
Walau dari Institusi yang sama kami berangkat dengan maskapai yang berbeda Hanifah Puspitasari dan partnernya Dia memutuskan naik Batik Air yang melayani penerbangan langsung tanpa transit Surabaya Ambon, begitu pula duo maba FPK Eztin dan Mirda. Zakariya memutuskan berangkat tengah malam menggunakan Lion Air, sementara saya, Mas Ula II dan partnernya berangkat dengan lion air pagi hari. Dan cerita itupun dimulai, Zakariya tertidur di bandara makassar sehingga ketinggalan pesawat menuju Ambon (ku pikir ini anak telpon dini hari ada apa -,-).. ternyata, ditambah dengan gangguan internet banking saya kami kebingungan tentang bagaimana anak ini agar bisa sampai ke ambon.. alhamdulillah Ardiana Rahma Safitri hadir dan menyelamatkan hari (alhamdulillah dapat tiket menuju ke ambon juga).
Selepas penjemputan kami langsung diantar ke asrama kampus Universitas Pattimura. dan ini asrama campur, kami peserta lomba ditempatkan di lantai 3 dan 4, dibawah asrama perempuan.. dan jangan kaget kalau jalan2 ketemu jemuran.. atau lihat kebawah mereka hanya berbungkus handuk keluar dari kamar mandi.. bukan pemandangan yang biasa kutemui -,- (sejumlah orang menikmati.. namun saya tidak nyaman dengan kondisi seperti ini sebenarnya). dan di malam harinya langsung membahas technical metting lomba (saya terlalu lelah dan memilih menyimpan tenaga untuk keesokan harinya.. tenaga saya habis untuk menunggu jemputan di bandara dan memikirkan nasib partner saya yang entah kemana itu anak).
Selepas TM kami kembali ke asrama, dan mempersiapkan materi presentasi untuk keesokan harinya. ya ditambah sejumlah cerita2 trivia, saling berbagi pengalaman.. dari situ saya tahu partner saya punya rencana jauh kedepan, segera di halalkan dan kutunggu undangannya ya. seperti yang sudah di infokan ketika TM, kami besok dibagi kedalam 3 kelompok besar menyesuaikan bidang dan juri. dan tim kami masuk di bidang teknologi2 begitu lah.. anak perikanan budidaya dan pengolahan mengkaji tentang keamanan maritim dan perikanan tangkap, masa bodoh dan berangkat saja. pada dasarnya setiap ilmu dapat dipelajari, jadi ndak perlu takut dengan apapun kemungkinan yang akan terjadi nantinya.
Hari itu akhirnya tiba, diawali dengan pembukaan dan kami disebar menuju ruangan yang berbeda seperti yang sudah di pampang sehari sebelumnya. dan kami pun akhirnya presentasi setelah break, cukup lama menunggu karena timeline n roundown dari pantia kurang rapi.. saya bukan hanya menguap, bahkan sampai tertidur beberapa kali presentasi. dan menjelang giliran presentasi saya ke kamar mandi cuci muka dan merendam kepala saya dalam air. Presentasi Alhamdulillah berjalan lancar, namun saya tak berani berspekulasi. kami merasa sudah memberikan yang terbaik so nothing to lose saja.
Diantara jeda waktu tan berakhir kami berjalan ke tempat peribadatan di dalam kampus. Alhamdulillah meskipun di ambon mayoritas nasrani, tingkat toleransi agama masih dijaga disini.. masih boleh ada mushola dan masjid di dalam lingkungan kampus (apa ada yang dilarang.. tunggu catatan perjalanan saya selanjutnya). berjalan cukup jauh sebenarnya, tapi bukan sebuah masalah besar. bahkan ketika tiba waktu sholat adzan nyaring terdengar masihan.
Presentasi pun akhirnya usai, kami kembali ke penginapan. mempersiapkan untuk esok yang ditunggu-tunggu.. apa itu ?.. pengumuman, iya.. tapi yang paling penting.. Fieldtrip.. hahahaha.. hal yang paling ditunggu oleh hampir semua peserta lomba hari itu.
Hari yang ditunggu2 akhirnya tiba. di pagi hari bis2 jemputan kami sudah tiba dan siap mengantarkan kita menuju tempat2 tujuan wisata di kota ambon. tujuan pertama kami adalah menuju benteng amsterdam di desa hila. disini ada budaya bambu gila yang sedang diperagakan, kami ditawari ikut tapi saya menolak. hahaha, aku eman tanganku yang pernah cedera parah soalnya. ketika hampir seluruh peserta berfokus pada pemainan bambu gila dan konstruksi benteng, perhatian saya langsung tertuju kepada lautan dibelakang benteng. dan benar saja, lautnya begitu jernih sampai dasar yang berkarang terlihat jelas (jujur gue pingin snorkling disana tapi ndak ada peralatan yang memadai). dapat terlihat ikan2 menari2 diantara karang-karang yang tampak dari permukaan yang sebening kaca, sayang saya tak punya dokumentasi.. terima kasih kepada seseorang yang telah merusakkan kamera saya -,-. selain lautan yang sebening cermin, latar belakang pegunungan membuat tempat itu menjadi spot yang luar biasa (i wish i had more time at there).
ketika itu kebetulan sedang musim durian, tau harga durian disana ? 10000 dapat 3, ini serius dan orang jualan gorengan dan warung kopi juga jualan durian lho. seorang guru pendamping dari haluoleo kalau ndak salah beliau mentraktir kita semua dengan gorengan dan durian Alhamdulillah.. saya yang maniak durian tentu saya menyambut kesempatan ini dengan tangan terbuka. tak ada yang lebih nikmat dari durian dengan sedikit kadar alkohol (aku bisa makan durian walau perut kosong.. dan terbiasa serta toleran rupanya).
Rute berikutnya, pusat toko oleh2.. well jujur aku ndak terlalu tertarik disini, kurang etnik seh.. kalau sekedar hal yang seperti itu saja.
Perjalanan Fieldtrip selanjutnya menuju museum siwa lima, banyak peninggalan bersejarah akan kota ambon disimpan disana, termasuk sejumlah fosil hewan yang pernah terdampar dan mati disana. ada fosil paus, fosil buaya, dan sejumlah fosil-fosil lainnya. sayang ketika kami kesana tempat peribadatan masih dalam perbaikan, sehingga kami harus menunggu ke rute berikutnya untuk sholat. banyak hal disana.. peninggalan sejarah dan sosok pahlawan kebanggaan warga maluku Pangeran Patimura, terdapat patung besar yang berusaha saya tiru posenya. sejumlah penginggalan kebudayaan juga tersimpan dan tertata rapi di dalam museum itu. saya mencoba melakukan handstand disana, di depan museum yang berdampak pada sobeknya celana training yang saya gunakan..
Rute Fieldtrip masih belum berakhir bung, perjalanan perjalanan kami dilanjutkan menuju pantai natsepa setelah bersitirahat dan sholat sejenak di masjid agung ambon (untuk kawasan minoritas muslim, ijin pendirian masjid ini merupakan salah satu bentuk toleransi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat ambon). ada rujak khas disana, sayang karena desas desus serta adanya peringatan dari seorang kawan saya tak berani mencobanya. tersebar isyu kacang disana digoreng menggunakan minyak babi, serta adanya campuran minyak babi di dalamnya. karena sesuatu yang saya yakini saya main aman saja dengan tidak tergoda untuk mencicipinya.
pantai natsepa sendiri berada di teluk ambon, memiliki arus yang cukup tenang sehingga kita dapat berenang disanan (hanya saya dan sejumlah kecil orang yang akhirnya memutuskan untuk berenang disana). hampir tidak ada ombak, cukup bersih juga secara umur.. walaupun kita masih dapat menemui sampah di sejumlah titik (lebih bagus pantai hila di benteng amsterdam sebenarnya..kalau boleh jujur). saya berenang cukup jauh sampai ke tengah, dengan peralatan lengkap termasuk kacamata renang saya dapat melihat apa yang ada di bawah permukaan air, dan tentu saja.. ikan2 kecil lalu lalang terlihat jelas.. menenangkan berada disana, disaat yang tepat membutuhkan vitamin sea.
sampai lupa waktu sebenernya.. tapi ya tahu diri lah, mengatur waktu juga penting. karena masih ada agenda berikutnya.. gala diner dan pengumuman di malam hari.
selepas dari pantai natsepa kami kembali ke asrama untuk mandi dll sebelum dibawa ke aula utama universitas pattimura untuk penutupan acara, pengumuman, dan galla dinner. entah apa nanti yang disampaikan saat penutupan, yang jelas mayoritas dari kami datang kesana dengan posisi perut kosong mengingat kapan terakhir kali kami makan -,-. setelah penutupan selesai dan dipersilahkan untuk makan hampir seluruh peserta masih tetap di tempat. saya, duduk depan sendiri berdiri dan langsung saja menghampiri meja makanan (rek uda dipersilahkan.. kalau lapar makan, kalau perlu ngomong.. jangan hanya diam2 saja dan mulailah bergerak). setelah acara makan2 itu ada banyak sajian hiburan serta pengumuman juara. ya kali ini mohon maaf kami gagal mempersembahkan trophy tapi nama almamater masih terselamatkan terima kasih pada Hanifah Puspitasari dan partnernya Dia yang mendapat juara 2 pada ajang ini. saya dan Zakariya hanya mampu menduduki peringkat 8 pada kejuaraan ini.
kalau boleh ada sedikit catatan buat panitia. kalau niat dipisah dengan juri berbeda mending dibuat juara tiap sub tema saja.. kalau gini kan kasihan.. nilai 8 dari tiap juri pasti punya kriteria subjektifitas yang berbeda.. kalau gini 3 sub tema di campur jadi satu.. berasa ikan, kadal, dan monyet diajak berlomba manjat pohon.. kasihan yang di sub tema lainnya.. tapi kalau juara tiap sub tema inshaAllah lebih fair lah. tolong juga BAP, dan Rekap Nilai disiapkan diberikan.. ini adalah hal utama bagi kami untuk menyusun lpj, dan salah satu hal yang selalu diminta selain kwitansi pendaftaran. soal makanan juga, saya agak sensitif soal ini karena saya korban ( di awal ada form alergi kan ?.. kenapa kok saya terus dikasih konsumsi makanan yang ada di daftar alergi itu.. uda minta ganti makanan kenapa kok ndak dikasih.. kecuali gala diner dan beberapa kali saja makanan bisa saya tolelir.. selebihnya mohon maaf saya memilih puasa menahan makan karena itu.
keesokan harinya kami pun bersiap pulang, panitia dengan sigap mengantarkan kami menuju bandara. menunggui kami sampai kami masuk check in di bandara. terima kasih untuk kalian panitia. kami pulang dengan pesawat ekonomis lion air yang transit dulu sebentar di semarang.. sempat memenuhi janji dengan kawan dari hasanudin sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Surabaya.
Pengalaman di ambon mengajariku banyak hal, akan arti nyata apa itu toleransi beragama. mereka tak seburuk apa yang ditampakkan media, begitu pula dengan kita. jangan biarkan media mengatur pola pikirmu tentang suatu suku, umat atau kaum samapi kau buktikan sendiri dengan mata kepalamu sendiri (dan saya sudah lebih dari satu kali).
aku akan merindukan banyak hal disana.. Keramahan Penduduk Lokal, Tempat wisata, Durian yang murah, Buah Gandaria.. dan yang paling penting TOLERANSI. sesuai semboyan negara kita Bhineka Tunggal Ika semoga bukan hanya tertulis dibawah garuda namun mampu terimplementasi dengan baik.
kalau ada catatan buat diriku sendiri, seharusnya aku bawa kipas portabel (baru beli habis pulang dari ambon) dan baju ganti lebih.. tak menyangka ambon sepanas itu.. bawa baju 6 setel kurang sepertinya.. bangun tidur mandi keringat.. mau gak mandi gatel.. mau ganti baju habis.. kan berabe jadinya -,-
ini bolehlah ambil buat saran kalau kalian mau ke ambon.. tapi kalau niatnya di hotel dan akomodasi yang penuh dengan AC ya bisa aja beda cerita.. kalau kami.. pejuang berkantong tipis ya siap2 saja bergulat dengan panasnya cuaca dan bermandikan peluh keringat.
Aku akan Merindukannya, Keramahan dan segala cerita disana