Pada edisi sebelumnya bagian 1 saya menceritakan bagaimana saya akhirnya ‘terdampar’ di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, pada bagian dua ini saya akan sedikit bercerita tetang ‘nikmat’nya menjadi Mahasiswa Perikanan dan Kelautan. well, mungkin sedikit self center karena saya akan mengurai ini berdasarkan pengalaman yang saya alami sendiri. bila dirasa kurang objektif, penulisan ini akan sangat subjektif sekali. semoga anda dapat menikmati cerita singkat yang berisi sedkit curahan hati seorang mahasiswa ini.
Memasuki semester 4, akhirnya kami merasakan namanya Pratikum lapang luar kota untuk pertama kalinya (semester 1-3 praktikum lapang kami ndak jauh2 dari surabaya.. kenjeran-gunung anyar.. well ya di situ2 mulu suasana surabaya dengan panas teriknya matahari). meskipun pada semester 3 saya memutuskan untuk magang di prigi-baru pertama kali saya magang itu, menghasilkan pengalaman dan petualang yang luar biasa (https://aahmadfarid.wordpress.com/2014/08/17/teluk-prigi-potensi-alam-di-trenggalek/). Kami berkelana di salah satu balai besar di pasuruan, tambak udang super intensif di probolinggo, balai besar riset di gondol (akhirnya pengalaman dari sini yang mengantarkan judul abstrak untuk IFS 4), dan pusat produksi mutiara di Disti bali. yang sangat disayangkan saya ketika moment ini masih belum memiliki peralatan dokumentasi mumpuni, untuk yang butuh dokumentasi saya rasa di angkatan ada tapi ndak di upload ke grup seh.. atau dosen2 pasti juga punya ini. Di semester ini saya dan rekan senasib saya Daniel memutuskan untuk mencoba menulis hal yang namanya PKM (Progam Kreatifitas Mahasiswa) sebuah project yang akhirnya memang gagal ketika ini.. namun apa yang tertulis disini akhirnya terwujud dengan cara yang luar biasa (kita tak pernah tau bagaimana cara Tuhan membimbing dan memberikan yang terbaik untuk hambanya).
di penghujung semester saat minggu tenang, secara luar biasa.. perwakilan kelas meloloskan 3 karya tulis di LKTM Unhas Makasar. diwakili oleh Kholiq, Danu, Febri, Tomi, Daniel, dan Saya sendiri beserta kedua rekan saya dari FKM Amelia dan Maulid (Akhirnya kita lolos finalis setelah perjuangan mulai semester 1-3 yang tak pernah lolos finalis). walaupun dalam event ini tak satupun dari kami sukses membawa gelar juara ke tanah pahlawan surabaya, ini sebuah pembuktian bahwa mahasiwa FPK juga sanggup kok nulis KTI (Saya dan Kholiq akhirnya berhasil membawa pulang gelar juara di lain kesempatan). sebuah pertemuan singkat yang berkesan selama disana, saya mendapatkan sebuah ‘keluarga’ yang sampai sekarang masih terjaga kontaknya (beberapa bahkan sempat mengunjungi surabaya dan ada juga yang saya kunjungi ke rumahnya).. keluarga tak harus terikat hubungan darah kan ?. (detailnya ada di catatan saya sebelumnya https://www.facebook.com/notes/ahmad-farid-ary-wardhana/makassar-19-23-juni-2014/10152104433757172).
untuk pertama kalinya juga pada semester ini Artikel tentang perjalanan saya dimuat di media cetak.
Alhamdulillah artikel ini diterbitkan di Majalah Oase Lembaga Manajemen Infaq no 89 edisi Juli 2014/Ramadhan 1435 pada kolom Jelajah hal 25.
Memasuki semester 5 invasi negara API mulai menyerang dikombinasi Biomol dan Pakan yang menelan banyak korban nilai. kebetulan Fakultas mendapatkan mandat sebagai tuan rumah International Fisheries Symposium yang ke empat. Kebetulan saya mendapatkan mandat sebagai koordinator city tour, hal ini lah yang menjadi pintu awal kesempatan saya dan daniel akhirnya PKL di Vietnam. Perjuangan kami tidak mudah, karena kami membuka jalan dan melalukan gebrakan untuk pertama kalinya sepanjang sejarah fakultas untuk PKL di Luar Negeri. Tapi semua terbayar lunas pada akhirnya.. sebuah pengalman yang tiada duanya. Memanfaatkan mandat sebagai LO saya dan daniel melakukan pendekatan kepada staf pengajar dari Vietnam. Kerja keras selama dua minggu membuat fisik saya drop dan kolaps yang akhirnya membuat tulang lengan kanan saya sempat lepas dan harus imobilisasi dengan bantuan selama 2 bulan.
Kondisi cedera bukan berarti berhenti berkarya, Saya, Daniel dan Hafidz dipercaya mewakili Fakultas untuk debat Bahasa inggris (well, debut langsung di hantam FISIP). Hasilnya memang pas-pasan, namun menghindari juru kunci sudah hal yang luar biasa bagi kami para pemula.. berjejer di papan tengah walaupun ndak lolos 8 besar. Masih dipercaya untuk mencarikan indukan lele untuk praktikum reporduksi ikan yang berujung perjalanan ke pacet dengan salah seorang anggota KBB, Faisal (let’s sing a song bro.. 😀 ).
Selepas UAS akhirnya kesempatan itu datang, dimana Saya, Daniel, dan Hadi akhirnya pergi PKL ke Vietnam.. Kami telah membuktikan tak ada yang tak mungkin. Diberikan Kesempatan untuk belajar ngumun, bertemu dengan orang yang sekali lagi memperlakukan kami layaknya ‘ keluarga ‘ walau tanpa ikatan darah. Mempelajari bukan hanya Ilmu tapi juga Kultur yang baru, hal yang mungkin tak akan dikira sebelumnya. Berbaur bahkan membuat acara bersama komunitas yang ada disana. Bertemu dengan ‘ mitos ‘ yang sering tertulis di refrensi secara fisik. Keep your Dream alive dude, don’t be afraid to write your dream.. we already prove it. Kesempatan langka yang tak semua orang akan mendapatkannya, well bagi saya pribadi kesempatan itu datang berulang kali.. apakah kita siap menyambutnya itu urusan lain. Untuk detail kegiatan belum sempat saya tuliskan dalam kata-kata, sementara ini biarkan dokumentasi yang melukiskan segalanya disana (https://www.facebook.com/ahmad.f.wardhana/media_set?set=a.10203212331738379.1511018051&type=3). Kami pulang dengan membawa sejuta kenangan peristiwa, memori yang tersimpan abadi di dokumentasi maupun pengalaman bagi yang terlibat disini.
Selamat datang semester 6 serangan negara API berlanjut.. rambut daniel pun semakin berguguran , diluar dugaan sepulang dari Vietnam sayadiberikan mandat sebagai Koordinator Komisi 3 BLM FPK unair, dan Hadi menjadi Wakil Ketua BEM Unair. Sejumlah kegiatan rutin kami lakukan seperti kelas inspirasi dan motivasi sambil belajar bahasa inggris yang mulai di inisiasi akhir semester 5. Secara diluar dugaan kami mendapat undangan interview dengan pak Budi dari majalah Jurusanku, beliau menanyakan banyak hal tentang perikanan dan kelautan termasuk tentang pandangan kami bertiga kedepannya. Profil kami bertiga akhirnya dianggat dalam sebuah majalah (http://issuu.com/budi3/docs/04_edisi_perikanan_kelautan_-web).. hal yang luar biasa sekali, kami menengok kebelakang akan siapa kami.. 3 mahasiswa yang bahkan kurang punya nama di fakultas sendiri (hal ini menunjukan akan besarnya potensi mahasiswa perikanan, kami yang tidak punya nama di fakultas saja mampu seperti ini.. apalagi mereka yang memiliki nama besar di fakultas.. tapi kembali lagi semuanya Wallahu A’lam).
Pada semester ini juga penantian akan Gelar Juara tingkat nasional berakhir. Hal yang sudah lama terdamba akhirnya tercapai, penantian panjang akhirnya terjawab. Bagi orang lain ini mungkin hal kecil, tapi bagi saya dan daus dan dita cukup berarti. Alhamdulillah, mungkin moment itu dirasa tepat bagi yang Maha Kuasa untuk memberikan sebuah hadiah bagi kami. Sekaligus sebuah Kontribusi bagi UKM dan Kampus di tahun 2015 ini. (cerita lebih lanjut ada di https://aahmadfarid.wordpress.com/2015/06/18/penantian-itu-berakhir-di-katulistiwa-7/)
Alhamdulillah, terima kasih ya Allah atas kesempatan yang telah kau berikan.. atas segala nikmat yant telah kau berikan di umur yang telah menginjak 1/5 abad ini.. entah berapa lama lagi waktu yang masih akan Engkau berikan, saya akan berusaha memanfaatkan sebaik mungkin.
Mengutip peryataan dan pemikiran dari seseorang yang saya kagumi
” mari mensucikan niat, berbuat baik hanya untuk rahmat-Nya bukan yang lain, bersyukur selalu karena nikmat sanggup menjalankan kebaikan itu semata karena Allah, dan iman yang tertinggi hanya menggantungkan segalanya dan mengembalikan segalanya pada Allah. Maka, marilah coba kita selalu berusaha melihat selalu objeknya ,bukan subjeknya. Ketika ada orang yg menyayangi kita, itu semata hanya kasih sayang Allah pada kita. Jadi, bukan terlalu berorientasi pada subjeknya, namun objeknya. Segalanya Lillah ”
~Hamba Allah, 2015