Changi International Airport, dan Ironi Kebersihan dan Kepedulian akan Prayer Room di Departure Gate

prayer room

Masih dalam acara penantian masa transit di singapura sebelum berangkat ke Ho Chi Minh, Vietnam. Saya dan Hadi bangun pagi untuk sholat subuh, dan akhirnya kami memutuskan mencari prayer room yang katanya ada di dekat lobi blok e. Akhinya kami memenukan praying room yang untuk umum dan disana banyak orang indonesia, yang ironis adalah disana tertulis multiple faith praying room dan entah mengapa hanya di isi orang2 muslim Indonesia. Disana tertulis larangan untuk makan dan tidur dan lagi-lagi orang-orang muslim Indonesia yang melanggar itu semua, jujur sebagai seorang warga negara indonesia saya merasa malu dengan kelakuan mereka. Mereka menganggap seakan2 prayer room itu adalah ruangan khusus untuk mereka, padahal itu adalah fasilitas umum yang telah disediakan. Mereka tiduran di dalam dan sekitaran Prayer room, makan2 di bagian dalam prayer room, sebuah tindakan yan tak patut di contoh mengingat mereka adalah orang2 yang sudah berumur memberikan sebuah contoh dan prespektif yang buruk akan orang muslim indonesia.

Mereka di dalam benar2 mengotori prayer room, ruangan yang selayaknya bersih dan dijaga kesuciannya namun orang-orang muslim Indonesia itu membuat segala pandangan saya akan sebuah ruang ibadah yang suci tercoret. Mereka berdebat-akan waktu sholat-tidur-makan-dan meninggalkan sampah dalam sebuah tempat ibadah bersama yang selayaknya dijaga kebersihannya demi kesucian. Memang setiap sudut bagian bandara changi singapura memiliki petugas khusus yang bertugas spesifik di wilayah tertentu itu, bukan berarti kita boleh mengotorinya dan mempasrahkan pada petugas kebersihan. Sebagian besar dari mereka orang islam kan ?, seharusnya mereka paham akan istilah “annadhofatu minal iman” kebersihan merupakan sebagaian dari iman. Mungkin mereka hanya sekedar di lesan saja tanpa dipahami apalagi diterapkan, sungguh memalukan padahal sudah menjadi salah satu kewajiban kita untuk turut menjaga kebersihan fasilitas umum. Bayangkan saja kalian rela ketika ada orang yang menaruh/mengotori rumah kalian dan ditinggal begitu saja ?, sama dengan kemungkinan perasaan para petugas kebersihan itu, apalagi yang mereka kotori itu merupakan Rumah Allah. Semoga Allah membuka pintu hati mereka agar mereka terketuk hatinya untuk turut menjaga kebersihan di fasilitas umum itu.

Tepat pukul 5.20 saya dan hadi memutuskan untuk sholat subuh dan saya melanjutkan dengan sholat sunah istikharoh, di singapura jam segini masih sangat gelap dan belum ada tanda-tanda matahari akan terbit. Selepas sholat sesaat sebelum saya keluar saya mengetuk dengan cukup keras papan peringatan akan larangan tidur dan makan dalam prayer room (harapannya agar mereka menyadari bukan hanya kehadiran saya namun juga apa yang saya ketuk tentang larangan yang tertulis itu). Mereka memandangi saya dengan tatapan yang cukup aneh, sebenarnya saya lebih aneh lagi karena itu tertulis jelas akan larangan untuk tidur dan makan dalam bahasa inggris dan melayu, apa mereka memang buta huruf wallahualam. Kami akhirnya pergi dan kembali ke tempat peristirahatan dimana daniel menjaga barang kami selama kami sholat dan bersiap2 membereskan barang sebelum masuk ke gate pukul 7.00 (sekedar informasi pesawat kami take off pukul 7.40) untuk melanjutkan perjalanan ke Ho Chi Minh, Vietnam.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.