BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi hidup dan kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui oleh alam, sehingga air dianggap sebagai sumber daya alam yang tidak akan bisa habis. Tetapi jika air itu tercemar maka air tidak dapat lagi di gunakan sebagaimana yang di peruntukannya fungsi air itu bagi kehidupan makhluk hidup. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Aspek – aspek yang di ukur pada air ini berupa aspek kimia, fisika dan biologi. Salah satu aspek kimia pencemar air adalah pH (Derajat Keasaman Air). pH adalah ukuran derajat keasaman atau kebasaan zat cair atau larutan. Air yang mempunyai pH antara 6,7 – 8,6 mendukung populasi hewan dan tumbuhan dalam air. Dalam jangkauan pH itu pertumbuhan dan perkembangbiakan hewan dan tumbuhan di air tidak terganggu. Kebasaan air ialah suatu kapasitas air untuk dapat menetralkan asam. Hal ini disebabkan adanya asam atau garam basa yang terdapat dalam air, misalnya NaOH dan Ca(OH)2. Garam basa yang sering di jumpai adalah karbonat logam – logam natrium, kalsium, magnesium, dan sebagainya. Kebasaan yang tinggi belum tentu mempunyai pH yang tinggi. Oleh karena itu kita perlu menjaga agar pH air tetap stabil, sehingga keberlangsungan hidup pengguna air terjaga.
1.2 RumusanMasalah
1. Apa pengaruh pH (Derajat Keasaman) sebagai salah satu aspek kimia terhadap kualitas air dan kehidupan organisme di perairan
2. Pencemaran merupakan perubahan keadaan air di suatu tempat penampungan air
3. Aspek-aspek pencemaran meliputi aspek fisika, kimia dan biologi
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh derajat keasaman ( pH ) terhadap air dan organisme yang hidup di perairan
1.4 Manfaat Penulisan
• Dapat mengetahui pengaruh pH terhadap kualitas air
• Dapat mengetahui pengaruh pH terhadap kehidupan organisme di perairan
• Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pH
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian pH
pH adalah derajat keasaman yang di gunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH di definisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut.Koefisien aktivitasi ion hydrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya di dasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relative terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya di tentukan berdasarkan persetujuan internasional. Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Soren Peder Lauritz Sorensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui singkatan apakah “p” pada kata “pH”.Beberapa referensi mensugestikan bahwa p berasal dari “Power” (daya), yang lainnya merujuk pada bahasa Jerman “Potenz” (yang juga berarti daya dalam Bahasa Jerman). Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti “logaritma negatif”. Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang dari pada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih dari pada tujuh di katakana bersifat basa atau alkali.
Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.
2.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi pH air
1. Sinar matahari
2. Fotosintesis
3. Suhu
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 pH (Derajat Keasaman)
pH merupakan suatu ekpresi dari konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam air. Besarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H. Sebagai contoh, kalau ada pernyataan pH 6, itu artinya konsentrasi H dalam air tersebut adalah 0.000001 bagian dari total larutan. Karena untuk menuliskan 0.000001 (bayangkan kalau pH 14) terlalu panjang maka orang melogaritmakan angka tersebut
sehingga manjadi -6. Tetapi karena ada tanda – (negatif) dibelakang angka tersebut, yang dinilai kurang praktis, maka orang mengalikannya lagi dengan tanda – (minus) sehingga diperoleh angka positif 6. Oleh karena itu, pH diartikan
sebagai “-(minus) logaritma dari konsenstrasi ion H”.
pH = – log (H+)
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa selisih satu satuan angka pH itu artinya perbedaan kosentrasinya adalah 10 kali lipat. Dengan demikian, apabila selisih angkanya adalah 2 maka perbedaan konsentrasinya adalah 10×10 = 100 kali lipat. Sebagai contoh pH 5 menunjukkan konsentrasi H sebanyak 0.00001 atau 1/100000 (seperseratus ribu) sedangkan pH 6 = 0.000001 atau 1/1000000 (sepersejuta).
Dengan demikian kalau kita menurunkan pH dari 6 ke 5 artinya kita meningkatkan kepekatan iob H+ sebanyak 10 kali lipat. Kalau kita misalkan pH itu gula, maka dengan menurunkan pH dari 6 ke 5, sama artinya bahwa larutan tersebut sekarang 10 kali lebih manis dari pada sebelumnya.
Tidak semua mahluk bisa bertahan terhadap perubahan nilai pH, untuk itu alam telah menyediakan mekanisma yang unik agar perubahan tidak tidak terjadi atau terjadi tetapi dengan cara perlahan. sistem pertahanan ini dikenal sebagai kapasitas pem-buffer-an.
Ph sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air. Selain itu ikan dan mahluk-mahluk akuatik lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan diketahuinya nilai pH maka kita akan tahu apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupan mereka.
Besaran pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai dengan 14 (sangat basa/alkalis). Nilai pH kurang dari 7 menunjukkan lingkungan yang masam sedangkan nilai diatas 7 menunjukkan lingkungan yang basa (alkalin). Sedangkan pH = 7 disebut sebagai netral.
Fluktuasi pH air sangat di tentukan oleh alkalinitas air tersebut. Apabila alkalinitasnya tinggi maka air tersebut akan mudah mengembalikan pH-nya ke nilai semula, dari setiap “gangguan” terhadap pengubahan pH.
Dengan demikian kunci dari penurunan pH terletak pada penanganan alkalinitas dan tingkat kesadahan air. Apabila hal ini telah dikuasai maka penurunan pH akan lebih mudah dilakukan.
3.2 Penanganan pH
Seperti disebutkan sebelumnya, pengananan atau pengubahan nilai pH akan lebih efektif apabila alkalinitas ditanganai terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa cara pangananan pH, yang kalau diperhatikan lebih jauh, cenderung mengarah pada penanganan kesadahan atau alkalinitas.
3.3 Penurunan pH
Untuk menurunkan pH, pertama kali harus dilakukan pengukuran KH. Apabila nilai KH terlalu tinggi (12 atau lebih) maka KH tersebut perlu diturunkan terlebih dahulu, yang biasanya secara otomatis akan diikuti oleh menurunnya nilai pH. Apabila nilia pH terlalu tinggi (lebih dari 8) sedangkan KH tergolong bagus ( antara 6 -12) maka hal ini merupakan petunjuk terjadinya proses keseimbangan yang buruk.
Penurunan pH dapat dilakukan dengan melalukan air melewati gambut (peat), biasanya yang digunakan adalah peat moss (gambut yang berasal dari moss). bisa juga dilakukan dengan mengganti sebagaian air dengan air yang berkesadahan rendah, air hujan atau air yang direbus, air bebas ion, atau air suling (air destilata).
Selain itu bisa juga dapat dilakukan dengan menambahkan bogwood kedalam akuairum. Bogwood adalah semacam kayu yang dapat memliki kemampuan menjerap kesadahan. Sama fungsinya seperti daun ketapang, kayu pohon asam dan sejenisnya.
3.4 Peningkatan pH
Menaikkan pH dapat dilakukan dengan memberikan aerasi yang intensif, melewatkan air melewati pecahan koral, pecahan kulit kerang atau potongan batu kapur. Atau dengan menambahkan dekorasi berbahan dasar kapur seperti tufa, atau pasir koral. Atau dengan melakukan penggantian air.
3.5 Pengaruh pH terhadap Air
Pada dasarnya, nilai pH menunjukkan apakah air memiliki kandungan padatan rendah atau tinggi. pH dari air murni adalah 7. Secara umum, air dengan nilai pH lebih rendah dari 7 di anggap asam dan nilai pH lebih dari 7 di anggap basa. Nilai pH normal untuk air permukaan biasanya antara 6,5 s/d 8,5 dan air tanah dari 6 s/d 8,5. Tinggi atau rendahnya pH air di pengaruhi oleh senyawa /kandungan dalam air tersebut.
3.6 Pengaruh pH terhadap kehidupan organisme di perairan
pH di perairan sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan kehidupan di perairan , oleh karna itu tinggi rendahnya pH sangatlah berpengaruh terhadap organisme di perairan terutamaikan. Karna pH tersebut sangatlah mempegaruhi saat ikan sedang memijah. Apabila pH optimal ,maka ikan dapat berkembangbiak dengan optimal pula , begitu juga sebaliknya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. pH adalah tingkatan yang menunjukan asam atau basanya suatu larutan yang di ukur pada skala 0 – 14. Tinggi rendahnya pH dapat mempengaruhi kualitas air.
2. pH sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan organisme di perairan. Perubahan pH akan member dampak terhadap. ikan yang akan memijah
4.2 SARAN
Sebaiknya kita sebagai manusiaharus menjaga keberadaan sumber daya air. Sebab apabila sumbaer air itu tercemar maka kita juga yang akan merasakan akibat dari perbuatan kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://teddyseptiadi.blogspot.com/2011/10/pengaruh-ph-terhadap-kualitas-air.html
http://id.wikipedia.org/wiki/PH
http://environmental-ua.blogspot.com/2009/04/asiditas-dan
alkalinitas.html
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/RAHAYU_060127
/pH.html
~ini jaman mbuatnya jaman belum bisa nulis daftar pustaka yang baik dan benar
” jangan lupa cantumkan link asal kalau mau copas “
” jangan biasakan copas, cantumkan refrensi kalau ngutip “